Menjaga Sikap, Kunci agar Perempuan Cepat Sukses dalam Karier
Semua perempuan tentu ingin sukses. Terutama perempuan yang berprofesi sebagai pekerja kantoran. Dalam dunia karir pandangan terhadap perempuan dan laki-laki memang berbeda. Apabila perempuan terlalu banyak bicara maka akan dianggap terlalu cerewet dan kurang kompeten jika dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih tenang. Perempuan cerewet dipandang ‘dominan dan lancang’ jika mereka berbicara terlalu banyak.
Seorang peneliti dari Universitas Yale, Victoria Brescoll menyatakan jika seorang karyawan perempuan ingin sukses dalam berkarier dan melejit di kantor haruslah bisa menjaga sikapnya. Dengan kata lain jika Anda seorang perempuan ingin maju, haruslah menahan lidah, terutama di depan pria. “Ketika pria banyak bicara, orang akan menghargainya. Tapi bila perempuan yang melakukannya, mereka dipandang terlalu mendominasi, terlalu lancang,” kata Victoria Brescoll.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sebanyak 156 orang. Hasil penelitian menemukan sebuah hubungan positif yang kuat antara daya dan waktu bicara untuk senator laki-laki, tetapi pengaruh itu tidak berlaku untuk senator perempuan.” Hasil penelitian ini juga menyarankan bahwa perempuan menjabat kepala eksekutif dianggap kurang cocok untuk peran kepemimpinan daripada seorang laki-laki. “Ketika pria berbicara banyak dan memiliki kekuasaan, orang ingin menghargai dengan mempekerjakan mereka atau memberi mereka lebih banyak kekuasaan dan tanggung jawab di tempat kerja. Tapi ketika perempuan melakukannya, mereka dipandang terlalu mendominasi, terlalu lancang,” kata Brescoll.
Satu-satunya cara untuk mengubah paradigma pada setiap perempuan yang merasa seperti dia sudah dihakimi karena berbicara terlalu banyak adalah untuk terus berbicara dan mendorong rekannya untuk untuk melakukan hal yang sama. Cara ini ditemukan oleh seorang ahli Jean Hannah Edelstein yang juga menunjukkan masih adanya asosiasi negatif yang berasumsi bahwa perempuan blak-blakan dianggap ‘bawel’. “Banyak asumsi bahwa perempuan yang banyak bicara suka memerintah dengan cara yang negatif,” kata Edelstein.