Tips Melatih Anak Tak Lari Dari Tanggung Jawab
Sifat tanggung jawab sangatlah penting maka harus ditanamkan sejak dini pada anak-anak. Meskipun sulit untuk membiasakan anak-anak kita untuk bertanggung jawab tetapi sebisa mungkin kita harus mengajarkan kepada mereka tentang apa itu tanggung jawab dan bagaimana caranya menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, sifat tanggung jawab tersebut akan lebih tertanam sehingga dalam kehidupannya di masa depan, anak kita tidak akan merugikan orang lain dengan sifat dan sikapnya yang tidak bertanggung jawab.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kata Tanggung jawab itu sendiri berarti siap menerima suatu kewajiban dan berani menerima risiko dari hasil tugas atau kewajiban yang kita jalani, kata tanggung jawab sebenarnya sangatlah sederhana namun untuk melakukannya tidak semudah yang dibayangkan apalagi bila yang melakoninya adalah anak-anak. Seseorang anak dapat dikatakan bertanggung jawab apabila ia dapat menerima suatu kewajiban dan kemudian dapat menyelesaikannya dengan baik.
Apabila anak Anda mulai sering mengatakan “Oh Iya, Lupa!” atau “Itu bukan salahku!” artinya Anda perlu berhati-hati. Dr. Micheke Borba seorang penulis yang menulis Don’t Give Me That Attitude: 24 Rude, Selfish, Intensitive Things Kids Do and How To Stop Them mengatakan bahwa kalimat-kalimat tersebut merepresentasikan anak yang kurang bertanggung jawab dan egois.
Mencerminkan bahwa mereka pikir akan ada orang lain yang akan melakukan pekerjaan mereka., bahkan tidak mau meminta maaf ketika mereka salah.
Lalu, bagaimana cara agar anak tak lari dari tanggung tawab? berikut ini beberapa saran dari Michele:
1. Berikan Aturan Tegas
Ketika anak Anda kehilangan buku perpustakaan yang dipinjamnya, buatkanlah satu kotak khusus penyimpanan buku beserta informasi kapan buku itu dipinjam serta kapan buku itu harus dikembalikan.
2. Berikan Konsekuensi
Memberikan konsekuensi agar anak bisa belajar. Contohnya, ketika anak memecahkan atau menghilangkan barang, mintalah ia memperbaiki atau ikut berkontribusi membeli dari sebagian uang sakunya.
3. Kuatkan Hati
Sebagai orang tua jangan mudah merasa iba atau kasihan dengan memberikan bantuan pada pekerjaan yang sudah menjadi tanggung jawab anak.
Selain cara di atas, contoh dari orang tua juga sangat penting. Seringlah memberikan pengertian pada anak apa itu sebenarnya tanggung jawab. Bedakan juga antara tanggung jawab anak dengan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Mulailah mengajarkan kepada anak-anak tentang rasa tanggung jawab dari hal-hal yang kecil. Misalnya, membereskan mainan ketika dia selesai bermain, atau biasakan anak mencuci piring atau gelas hanya bekas dia makan dan minum, atau juga dengan cara membiasakan buang sampah pada tempatnya.
Mengajarkan anak minta maaf juga merupakan salah satu bentuk pengajaran rasa tanggung jawab kepada anak. Dengan meminta maaf, berarti mereka berani mengakui kesalahan yang dilakukan dan tumbuh menjadi sosok yang pemberani dan bertanggung jawab.
Rasa tanggung jawab bukanlah faktor genetik, jadi jangan bosan memberikan bimbingan dan arahan serta mengingatkan akan pentingnya rasa tanggung jawab.
Artikel Terkait :
- Yang Harus Disiapkan Saat Akan Piknik Liburan
- Hal Untuk Menyadarkan Mantan Yang Belum Bisa Move On Dari Anda
- Ciri-Ciri Calon Suami Yang Berkualitas
- Beberapa Pertimbangan Balikan Dengan Mantan
- Yang Harus Anda Lakukan Saat Dikecewakan Sang Kekasih
- Tiga Ciri Pria Yang Wajib Anda Hindari Untuk Mendapatkan Hubungan Yang Bahagia
- Manfaat Pelukan Untuk Anak Yang Menangis
- Kesepian Membuat Seseorang Tidak Bahagia
- Cara Menghadapi Kekasih Yang Pernah Berselingkuh
- Dampak Positif Memiliki Ayah Yang Tegas Untuk Anak