Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Lapar Mata

Saat tubuh kekurangan nutrisi atau energi tidak selalu akan menunjukkan tanda adanya rasa lapar. Bisa saja rasa lapar yang anda rasakan hanyalah “lapar mata” yang terjadi akibat mencium mencium lezatnya aroma masakan atau tak sengaja melihat seseorang makan. Lapar mata inilah yang sering menjadi penyebab banyak orang gagal untuk berdiet untuk menurunkan berat badan.

Walaupun kebutuhan akan asupan energy dan kalori untuk tubuh sudah tercukupi, ada beberapa faktor yang dapat membuat anda tetap merasa lapar.

Untuk mengetahui apakah anda benar-benar lapar atau hanya lapar mata, berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan lapar mata.

1. Kurang Tidur di Malam Hari

Kurang istirahat bisa membuat tubuh kehilangan energi dan membingungkan hormon nafsu makan. Akibatnya, tubuh akan merasakan rasa lapar yang berlebihan sehingga hasrat makan di esok harinya jadi menggila. Saat kurang tidur di malam hari, hormon leptin (hormon yang diproduksi sel lemak untuk mengontrol nafsu makan) juga akan menurun yang akan memicu meningkatnya hormon gherlin (hormon yang memicu nafsu makan).

Oleh karena itu, cukup tidur selama delapan jam setiap malam merupakan cara paling mudah namun penting untuk mencegah konsumsi makanan yang berlebihan. Jika memang Anda terpaksa harus tidur dalam waktu yang singkat (karena lembur, perjalanan jauh, dan sebagainya), konsumsilah makanan yang sehat seperti buah segar, karbohidrat kompleks dan protein ringan (ikan, daging ayam atau protein nabati).

2. Konsumsi Obat dengan Efek Samping yang Membuat Lapar

Saat setelah mengkonsumsi obat antibiotik untuk menghilangkan reaksi alergi, peradangan sendi, jerawat atau batuk, anda merasa lapar mungkin obat tersebut penyebabnya. Obat medis yang mengandung steroid ringan seperti prednisone atau corticosteroid bisa memicu lapar mata dan rasa lapar yang berlebihan.

Sesaat setelah mengonsumsi makanan porsi normal sebelum minum obat lalu Anda merasa lapar, maka bisa jadi itu hanya lapar mata. Rasa lapar yang timbul tersebut bisa diabaikan. Untuk mengalihkan rasa lapar mata tersebut, kunyahlah permen karet, seruput secangkir kecil kopi hangat atau gosok gigi.

3. Haus atau Dehidrasi

Gejala dehidrasi biasanya mirip dengan gejala saat tubuh lapar, yang ditandai dengan rasa ngantuk dan lemas. Hal tersebut bisa membuat anggapan bahwa Anda memerlukan makanan untuk meningkatkan energi. Saat kehausan, mulut menjadi kering dan rasa lapar pun mendera. Sebelum menjejali mulut Anda dengan makanan, saat rasa lapar datang, cobalah untuk minum segelas air putih atau secangkir teh herbal. Tunggu selama 10 menit, jika rasa lapar hilang, berarti yang tubuh Anda butuhkan hanya cairan.

4. Baru Selesai Olahraga

Setelah berolahraga biasanya rasa lapar akan datang. Tapi itu bukan berarti tubuh Anda memerlukan kalori ekstra. Rasa lapar yang dating setelah berolahraga merupakan sinyal kalau tubuh Anda membutuhkan nutrisi yang lebih spesifik.

Jangan karena baru selesai olahraga, lantas Anda bisa bebas melahap apa saja. Tetap makan dengan bijak untuk mengembalikan energi yang hilang, konsumsilah makan sehat seperti ayam panggang dengan nasi merah dalam porsi secukupnya.

5. Ada Teman yang Makan di Dekat Anda

Ada studi yang menemukan bahwa wanita cenderung mengikuti kebiasaan makan teman atau wanita lainnya. Ketika satu orang makan, maka orang-orang yang bersamanya pun ikut ingin makan. Maka saat teman makan, sementara Anda sudah menghabiskan makanan, segera beranjak dari tempat duduk dan berjalan-jalanlah sebentar. Tahanlah keinginan untuk ikut makan atau mencicipi makanan teman Anda. Mungkin akan sedikit sulit, tapi jika berusaha, hasilnya akan menguntungkan bagi Anda.

6. Mencium atau Melihat Makanan

Lapar mata terjadi karena kecenderungan kita makan karena hasrat daripada perut. Ketika seseorang melihat makanan, meskipun hanya dari sebuah gambar, iklan atau TV, hasrat makan bisa saja mucul. Hal ini juga bisa terjadi ketika kita mencium harum roti yang dipanggang atau menonton acara memasak.
Untuk menghindarinya, segera ganti channel ketika ada iklan tentang produk makanan atau keluar dari ruangan saat acara demo masak berlangsung. Hasrat makan pun bisa segera hilang.

7. Stres

Sejumlah studi menunjukkan, saat seseorang stres, dia cenderung ingin makan makanan tinggi lemak, asin dan manis. Hormon cortisol dan insulin menjadi penyebab hasrat makan menggila ketika stress. Jadi berhati-hatilah saat sedang stres, karena bisa berakibat tubuh yang semakin gemuk.

Jenis makanan tinggi lemak, asin dan manis memang terasa nyaman dan enak di mulut. Tapi di waktu yang sama, juga memasok banyak kalori ke dalam tubuh. Jika stres melanda, jangan buru-buru mengambil cup es krim atau mengulum berkeping-keping cokelat. Sesegera mungkin coba jernihkan pikiran dan atasi stress yang anda alami.

eXTReMe Tracker