Susahnya Menurunkan Berat Badan
Tidak selamanya ungkapan “Big is Beautiful” itu mampu untuk menenangkan jiwa orang yang memiliki berat badan berlebih.
Saat pergi shopping, pemandangan baju-baju lucu yang sering kali hanya dibuat untuk wanita dengan ukuran badan yang ramping dan singset. Sesaat setelah itu kembalilah semangat diet yang berapi-api.
Banyak teknik diet yang sudah dicoba tetapi kadang tidak juga memberikan hasil. Lalu, kenapa berat badan juga tidak mau turun?
Selain ketetapan hati untuk konsisten mengubah kebiasaan dan pola makan, ada beberapa faktor yang membuat susahnya menurunkan berat badan. Misalnya faktor genetik yang mewariskan postur tubuh gemuk dalam keluarga. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya kelebihan berat badan (obesitas). Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
Selain faktor genetik, para peneliti dari British Nutrition Foundation melansir beberapa faktor lain yang membuat susahnya menurunkan berat badan.
Faktor yang membuat susahnya menurunkan berat badan :
1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki peran yang penting dalam masalah susahnya menurunkan berat badan. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Adanya dorongan dari lingkungan pergaulan untuk makan banyak, terlebih bagi Anda yang seringkali mendapat undangan makan bersama atau lunch meeting bersama rekan kerja.
Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
2. Faktor Psikis
Faktor psikis adalah faktor yang berhubungan pikiran yang mempengaruhi kebiasaan makannya. Faktor psikis ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang memiliki berat badan berlebih dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
Stress membuat seseorang cenderung makan dalam porsi yang lebih besar dari biasanya. Ngemil biasanya menjadi pelarian orang-orang yang tengah dililit masalah.
3. Faktor perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Seseorang memiliki kelebihan berat badan, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu akan susah menurunkan berat badan. Penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
4. Faktor Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari susahnya menurunkan berat badan di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.Kurang bergerak, lebih senang memakai lift daripada tangga, lebih senang naik kendaraan daripada berjalan kaki, terlalu banyak beraktivitas di dalam ruangan.
5. Faktor Kebiasaan Makan
Bagi yang memiliki kebiasaan makan dalam porsi besar, makan terlalu cepat, atau sukamemborong cemilan di supermarket, akan kesulitan dalam menurunkan berat badan karena harus mengubah kebiasaan tersebut saat harus berdiet.
6. Faktor Kondisi Tubuh
Kurang tidur bukan hanya membuat badan menjadi lemas, tetapi juga membuat kita makan lebih banyak dan selalu terdorong untuk mengonsumsi makanan berlemak dan mengandung kadar gula tinggi. Orang yang waktu tidurnya sedikit, membakar kalori sedikit juga.
Apabila anda begadang dan kekurangan tidur, tubuh kurang menghasilkan leptin. Inilah yang menyebabkan Anda sering lapar pada saat begadang atau lapar di sepanjang siang. Selain itu kelelahan yang dialami orang yang kurang tidur bisa menyebabkan mereka membuat pilihan makan yang tidak sehat yang banyak mengandung glukosa, lemak, dan karbohidrat. Inilah sebabnya suka begadang membuat tubuh menjadi gemuk dan susah menurunkan beran badan.
7. Faktor Media
Faktor media yang sering mengiklankan makanan yang kurang sehat di televisi atau senang menghabiskan waktu menonton televisi seharian sambil ngemil. Menonton televisi sambil ngemil dikenal dengan sebutan couch potato ini membuat kita jadi lupa waktu dan melupakan aktivitas lainnya yang lebih bermanfaat seperti berolahraga. Tidak ada aktivitas yang membakar lemak tubuh, maka semakin susah menurunkan berat badan.
Artikel Terkait :
- Gugah Selera Anak Picky Eater Dengan Warna
- Kebiasaan Yang Harus Dihindari Agar Tak Sulit Tidur
- Alasan Mengapa Ngemil Bisa Bantu Penurunan Berat Badan
- Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Lapar Mata
- Atasi Rasa Kesal dan Sedih Dengan Bermimpi
- Beberapa Cara Untuk Mengurangi Pengaruh Stress
- Stop! Sering Membentak Bahaya Bagi Perkembangan Jantung Anak
- Daftar Makanan Yang Dapat Merangsang Kecerdasan Anak
- Tips Menghilangkan Stres Dengan Mandi
- Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium Pada Awal Kehamilan