Cara Aman Memanfaatkan Telur

Semua orang pasti sudah sering memanfaatkan telur. Telur sangat mudah dimanfaatkan, baik sebagai lauk-pauk, bahan baku kue, ataupun sebagai obat. Sebagai bahan makanan telur mempunyai kandungan gizi yang cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein dan delapan macam asam amino sehingga berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak yang masih berada dalam masa pertumbuhan.

Untuk memanfaatkan telur, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar terhindar dari kontaminasi bakteri dan aman dikonsumsi. Hal-hal tersebut diantaranya :

1. Memilih Telur Yang Baik

Saat ini di pasaran tersedia telur yang sudah di-pasteurisasi. Ini berarti telur tersebut dipanaskan dalam suhu tinggi secara cepat sehingga bakteri salmonela yang mungkin mengontaminasi sudah dihilangkan.

Teknik pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme di makanan. Pasteurisasi bertujuan untuk mencapai “pengurangan log” dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa).

Jenis telur ini dapat dipilih jika Anda khawatir dengan kontaminasi bakteri.

Bila akan menggunakan telur ayam biasa, pilihlah telur yang segar dan kulitnya utuh atau tidak retak.

Ada beberapa tips untuk membedakan telur rusak dengan telur layak pakai :

* Pecahkan telur yang akan diolah, kemudian lihat bagian putih telur. Telur layak makan memiliki warna putih, tetapi bila warnanya berubah merah jambu, telur sudah rusak.

* Telur bagus mengeluarkan bau yang khas sementara bau telur yang sudah rusak cenderung tidak sedap karena sudah dipenuhi bakteri.

* Pegang telur, lalu timbang-timbang dengan tangan. Bila terasa berat, telur tandanya sudah rusak.

* Letakkan telur di atas meja. Putar dengan tangan, bila telur tidak bisa berputar sempurna, tandanya telur sudah rusak.

2. Cara Menyimpan Telur

Tempat yang paling baik untuk menyimpan telur adalah di dalam kulkas. Ini karena bakteri salmonela, yang berasal dari kotoran ayam, berkembang biak dengan cepat pada suhu ruangan. Setelah anda membeli telur segera simpan dalam kulkas dengan suhu yang tepat.

Sebelum menyimpan telur dalam kulkas, cuci telur dalam air mengalir agar kotoran dan bakteri yang menempel tidak ikut mencemari makanan di kulkas.cara terbaik untuk menyimpan telur di kulkas adalah di karton atau bungkus telur. Simpanlah dalam bagian terdingin dari kulkas Anda dan ini berarti bukan di bagian pintu. Suhu terbaik untuk penyimpanan adalah di bawah lima derajat celsius. Cara penyimpanan ini dilansir oleh Departemen Pertanian Amerika.

Waktu penyimpanan terbaik untuk telur mentah maksimal adalah tiga sampai lima minggu.

3. Cara Benar Mengolah Telur

Telur segar bisa saja mengandung bakteri Salmonella Enteritidis. Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun.

Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi oleh Salmonella. Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah.

Oleh karena itu, pastikan telur yang dikonsumsi sudah dimasak dengan matang.

Segera konsumsi telur selagi hangat. Telur yang sudah dibiarkan terlalu lama bisa kehilangan sebagian zat gizinya.

eXTReMe Tracker