Cara Mengatasi Gigi Sensitif

Memiliki gigi sensitif tentu sangat mengganggu. Pasalnya gigi yang sensitif, secara serius bisa membatasi kenikmatan saat menikmati makanan tertentu seperti es krim.

Masalah gigi sensitif bukanlah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba. Gigi sensitif terjadi karena ada penipisan lapisan email (lapisan terluar gigi). Akibatnya, lapisan di bawahnya yang disebut dentin (lapisan tengah gigi) jadi terbuka.

Menurut Eric Sung, guru besar kedoketeran gigi dari UCLA, masalah gigi sensitif terjadi ketika pelapis keras yang menutupi gigi–yakni enamel ( pelapis bagian gigi di ats gusi) dan sementum (pelapis akar gigi)–terkikis.Kondisi itu membuat pori mikroskopik pada dentin terpapar dan akhirnya membuat zat pemicu menuju pada syaraf gigi. Bila itu terjadi, begitu anda menggigit makanan yang panas, dingin, manis atau asam, rasa ngilu pun langsung timbul.

Faktor utama penyebab gigi sensitif salah satunya gusi kendur. Gusi kadang turun dan lepas dari gigi serta menampilkan bagian permukaan akar. Biasanya itu terjadi akibat penyakit disebabkan akumulasi plak atau karang gigi di sepanjang garis gusi. Ketika bakteri mengeluarkan racun maka gusi terinfeksi sehingga menyusut.

Sedangkan menurut drg Rahma Landy, dari GSK Dental Detailing Manager, penyebab gigi sensitif adalah karena adanya penipisan lapisan email gigi.

Beberapa hal yang bisa memicu terjadinya penipisan lapisan email, yaitu:

1. Penyikatan gigi yang terlalu kuat
2. Penggunaan bulu sikat gigi yang terlalu kasar atau keras
3. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung asam.

Sedangkan dentin terdiri dari tabung-tabung bernama tubula, jika terbuka dan kena rangsangan dingin, panas, manis atau asam akan memicu ujung saraf yang tersambung pada dentin, sehingga menimbulkan rasa ngilu yang tajam.

Penyebab lain gigi sensitif yakni pemutih gigi. Zat pemutih ternyata berpotensi mengikis enamel pada gigi.

Ada beberapa cara untuk mengatasi gigi sensitif :

1. Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif

Pasta gigi khusus gigi sensitif memiliki formula yang dapat menenangkan syaraf gigi, sehingga meredam rasa ngilu dan nyeri saat mengunyah. Formula itu adalah kandungan potasium nitrat atau strontium klorida yang akan membantu menyumbat pori-pori dentin dan mencegah stimulus ngilu. Pasta gigi khusus gigi sensitif juga memberi proteksi terhadap lapisan email dan dentin agar suhu dan tekanan dari makanan saat dikunyah tidak menyakiti bagian syaraf.

2. Menggosok gigi dengan perlahan

Menggosok gigi terlalu kuat membuat menipisnya lapisan enamel gigi yang menyebabkan menyebabkan lapisan dentin terbuka. Lapisan yang terhubung ke syaraf ini menjadi lebih sensitif sehingga mudah merasa ngilu saat menerima rangsang.Cara menggosok gigi yang terlalu kuat juga berdampak pada letak gigi yang rentan mengalami pengikisan. Gigi taring paling rentan karena letaknya paling pojok, sementara geraham relatif paling aman karena lebih sulit dijangkau saat menggosok gigi.

Untuk mencegah gigi sensitif, cara menggosok gigi yang dianjurkan adalah secara vertikal mengikuti kontur gigi.

3. Gunakan sikat gigi berbulu lembut

Pastikan sikat gigi Anda terbuat dari bahan nilon yang nyaman. Bulu sikat yang kasar akan melukai bagian email dan mempercepat pengikisan.

4. Jangan langsung menggosok gigi setelah makan

Tunggulah sekitar 20-30 menit setelah makan untuk menggosok gigi. Hal ini penting untuk menetralisir kadar asam dalam mulut oleh air liur.

Sayangnya gigi sensitif seringkali tidak dianggap sebagai masalah yang serius. Ini karena rasa ngilu yang muncul bersifat datang dan pergi. Bahkan studi terbaru menunjukkan 45 persen orang di Indonesia menderita gigi sensitif yang mana sekitar 52% di antaranya tidak menyadari kondisi tersebut sehingga tidak memeriksakannya ke dokter gigi.

eXTReMe Tracker