Cegah Stroke dan Penuaan Otak dengan Makanan Kaya Choline
Penyakit stroke dan dementia sering kali baru disadari oleh penderitanya ketika sudah mulai parah.
Stroke atau dalam bahasa Inggris disebut stroke, cerebrovascular accident, CVA adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak.
Bila penderita stroke dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, “serangan jantung”.
Penyakit penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005) ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak.
Kerusakan pada otak yang memicu gejala stroke sebenarnya dapat dirasakan oleh penderita, karena ada area otak yang bertugas memberikan sinyal kerusakan ini. Tetapi sinyal ini tidak akan berfungsi pada orang-orang yang jarang mengonsumsi choline.
Choline, yang dalam bahasa Indonesia disebut Kolina merupakan bahan kimia organik yang penting untuk makanan, bahan kimia ini digunakan sebagai Vitamin B. Asupan kolin bagi tubuh dapat diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu dari sintesis di dalam tubuh secara alami dan dari pangan yang dimakan.
Choline dalam bahan pangan umumnya ditemukan dalam bentuk fosfatidilkolin (lesitin), seperti yang banyak ditemukan dalam susu, telur, hati, dan kacang tanah. Mengonsumsi makanan yang kaya akan choline dapat mencegah otak Anda dari penuaan.
Sebuah tes memori yang dilakukan oleh para peneliti dari Boston University menyebutkan, orang-orang yang memiliki asupan choline tinggi terbukti mendapat hasil yang lebih memuaskan dan tidak mengalami gejala dementia. Penelitian ini membuktikan, pola makan sehat membawa pengaruh positif terhadap kondisi otak.
Kesimpulan ini diambil dari survey yang melibatkan 1.400 responden berusia 36-83. Selama periode 1991 – 1995, mereka diminta mengisi kuesioner seputar pola makan sehari-hari.
Kemudian, di tahun 1998 – 2001, mereka menjalani tes memori dan kognitif, serta menjalani scan otak MRI. Survey ini menemukan, para responden yang rutin mengonsumsi makanan yang mengandung choline terbukti mendapat hasil lebih baik dalam tes memori.
Mulai dari sekarang, mari mulai penuhi asupan choline bagi tubuh dengan memasukkan telur, daging ayam, ikan laut, dan kacang-kacangan seperti kacang merah dalam menu hidangan sehari-hari. Makanan yang kaya akan choline dapat mencegah otak Anda dari penuaan, memiliki daya ingat yang lebih kuat, dan jauh-jauh dari resiko penyakit stroke.
Artikel Terkait :
- Gugah Selera Anak Picky Eater Dengan Warna
- Kebiasaan Yang Harus Dihindari Agar Tak Sulit Tidur
- Alasan Mengapa Ngemil Bisa Bantu Penurunan Berat Badan
- Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Lapar Mata
- Atasi Rasa Kesal dan Sedih Dengan Bermimpi
- Beberapa Cara Untuk Mengurangi Pengaruh Stress
- Stop! Sering Membentak Bahaya Bagi Perkembangan Jantung Anak
- Daftar Makanan Yang Dapat Merangsang Kecerdasan Anak
- Tips Menghilangkan Stres Dengan Mandi
- Pentingnya Pemeriksaan Laboratorium Pada Awal Kehamilan