5 Cara Sederhana Mengelola Finansial Agar Terhindar Badai Keuangan
Keuangan dalam rumah tangga biasanya dikelola oleh seorang istri. Tetapi kebanyakan istri belum dapat melakukannnya dengan baik. Berdasarkan data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tingkat literasi atau melek finansial wanita Indonesia hanya 17. Hal tersebut tentu sangat disayangkan.
Christian Reinaldo, seorang financial planner menyarankan agar para istri mau melek pengelolaan finansial. Hal ini penting agar segala kebutuhan terpenuhi, terlindungi di masa depan, dan terhindar dari ‘bencana’ keuangan.
Adapun 5 Cara Sederhana Mengelola Finansial Agar Terhindar Badai Keuangan Menurut Christian Reinaldo :
1. Evaluasi Harian Aliran Dana
Cristian menyarankan agar setiap istri untuk melakukan evaluasi harian aliran dana dalam rumah tangga setiap hari. Evaluasi aliran dana yang dimaksudkan yaitu mencatat semua pengeluaran dan pemasukkan yang terjadi. Hal tersebut harus dilakukan secara rinci agar menghindari adanya pemborosan.
“Semakin rinci semakin baik. Dari situ biasanya kita baru sadar betapa besarnya total pengeluaran yang tidak terlalu penting,” kata Christian.
Lanjutnya, agar para istri tidak tergoda oleh adanya diskon. “Salah satu kelemahan wanita adalah diskon. Belanjakan dulu yang merupakan prioritas kalau ada sisanya baru boleh dipakai untuk yang lainnya,”.
2. Tetapkan Tujuan Keuangan
Semangat untuk menabung atau berinvestasi penting dilakukan. Tetapkanlah tujungan keuangan Anda, misalnya membeli mobil, rumah, atau biaya pendidikan anak.
Setelah mengetahui tujuan finansial, tetapkan secara rinci produk seperti apa yang Anda inginkan. Dalam menyusun tujuan tersebut, diharapkan agar Anda dapat melakukan dengan cermat.
– Perencanaan Asuransi
Sisakan sedikit pendapatan yang Anda terima untuk investasi dalam bentuk asuransi. “Sisihkan 10% pendapatan untuk proteksi diri sendiri demi menjaga kalau ada risiko, tidak perlu ngorek-ngorek yang 100%. Sisakan 10% untuk menjaga yang 100%,” anjur Christian.
– Perencanaan Investasi
Perlindungan diri tidak hanya berupa asuransi namun juga investasi. Investasi akan melipatgandakan uang untuk dipakai sebagai dana pensiun atau pendidikan anak. Sehingga tidak mengambil dari tabungan.
“Investasi tujuannya untuk mengembangkan aset, misalnya dengan beli properti atau deposito. Kalau uang ditaruh di tabungan tidak akan berkembang banyak,” katanya Christian.
– Perencanaan Pensiun
Tabungan pensiun diperlukan agar masa pensiun lebih mandiri.
– Pengalihan Aset
Pengalihan aset dikenal juga dengan istilah wasiat. Bila Anda ingin meninggalkan aset yang bermanfaat bagi anak-anak, mulai lah menabung dan mengembangkan aset dari sekarang.
“Tujuan keuangan harus disusun secara smart. Misalnya pastikan bahwa tujuan bisa dicapai, sesuai dengan keuangan. Lalu ada time limit-nya, misalnya harus dicapai hingga tiga tahun ke depan,” tambah Christian.
3. Tentukan Cara Alternatif
Setelah menentukan tujuan, coba buat alternatif cara mendapatkannya. Misalnya saja Anda ingin membeli mobil. Jika tidak mungkin untuk membeli secara penuh, Anda bisa mengambil dengan mencicil. Namun bila memutuskan untuk mencicil, lihat terlebih dahulu berapa DP (Down Payment). Lalu analisa apakah biaya cicilan dan DP tersebut bisa ditutupi dengan pendapatan atau tabungan Anda.
4. Evalusai Tahunan
Evaluasi Tahunan dapat dilakukan pada tangggal awal atau akhir tahun. Kemudiaan bandingkan dengan keuangan tahun lalu untuk melihat apakah Anda jadi lebih boros atau irit kemudian teliti penyebabnya. Lakukanlah ini bersama dengan suami.
“Ketika melakukan evaluasi finansial tahunan, hitung jumlah harta serta utang yang dimiliki. Lakukan saja tahunan biar tidak pusing,” saran Christian.
5. Kedisiplinan
Agar Anda bisa menerapkan proses pengaturan keuangan ini dengan baik faktor kedisiplinan adalah faktor yang mutlak.