Konsep Hubungan : Pasangan anda adalah cerminan Diri anda Sendiri

Setiap orang dilahirkan ke dunia sudah dilengkapi dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi terkadang kita tanpa sengaja mengeluhkan kekurangan orang-orang yang berada di dekat kita, termasuk pasangan kita sendiri. Tahukah anda, bahwa sering mengeluhkan kekurangan pasangan, berarti mengeluhkan diri Anda sendiri ?

Sebuah konsep tentang apa yang kita dapatkan adalah apa yang kita berikan. Dalam bahasa Inggris disebutkan What You Get Is What You Give. Konsep ini sangat tepat menggambarkan tentang pasangan yang kita pilih.

Seorang konselor dan terapis EFT (emotional freedom technique) di biro psikologi Westaria, Anggia Chrisanti Wiranto, menyarankan agar kita tidak pernah bertanya atau mengeluhkan kekurangan pasangan kita. Karena bagaimana pun pasangan kita saat ini adalah seseorang yang telah melewati fase panjang dari berkenalan sampai jatuh cinta. Sosoknya adalah yang terbaik yang bisa kita dapatkan. “Apa yang kita dapatkan, maka itu (hampir) sesuai dengan apa yang bisa kita berikan atau miliki (kualitas individu),” kata Anggia.

Contoh yang paling sederhana dapat digambarkan dari berbohong. Misalnya kita memiliki pasangan yang suka berbohong, bisa jadi kita juga adalah pembohong seperti pasangan kita. Walaupun berbohong tidak selalu berarti sempit. Bisa saja kita berbohong mengatakan kata manis padahal kenyataannya tidak atau hanya dengan tujuan menyenangkan orang lain.

Bila kita sudah tidak nyaman dengan segala kekurangan pasangan, hal yang perlu kita sadari adalah memahami konsep pasangan sebagai cerminan diri. Mulailah mengubah diri sendiri jangan berusaha mengubah pasangan kita. “Relationship atau hubungan laki-laki dan perempuan itu seperti cermin. Memantulkan bayangan yang sama dengan obyeknya. Maka, saat kita menjadi lebih baik, niscaya, pantulan bayangan pun akan menjadi baik. Dengan cara yang mungkin tidak kita sangka sebelumnya,” urai Anggia.

Apapun yang terjadi pada pasangan kita, mungkin saja semua berawal dari diri kita sendiri. Pasangan kita awalnya mungkin sudah memiliki kualitas yang baik, hanya saja saat bersama kita, kualitasnya menjadi buruk. Seperti bercermin pada kaca buram, sebaik apa pun obyeknya, sebersih apa pun dia, tapi karena ‘cermin’ yang kita pakai buram, maka kita akan melihatnya buram. Bukan karena obyeknya, tapi karena cermin yang kita pakai.

Terlepas dari baik atau buruk, kekurangan pada pasangan kita, hal yang dapat membuat kita menjadi lebih baik adalah ‘kepantasan’. Tanpa perlu bertanya “Pantaskah dia bersama kita? Dan juga tanyakan, pantaskah saya bersama dia? Karena kepantasanlah yang membuat keindahan dalam hubungan kita.

eXTReMe Tracker